Ruang Info Corporate Social Responsibility
Rabu, 18 Maret 2009
"Tanpa CSR, Warga Sudah Makmur”
MASYARAKAT di kawasan Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi, Jawa Timur, tetap menolak beroperasinya perusahaan pertambangan emas PT Indo Multi Niaga (IMN). “Tanpa adanya PT IMN ataupun community development, kami sudah makmur di tanah ini,” kata Koordinator Koalisi Tolak Tambang Tumpang Pitu Hardi Trimarto kepada Merdeka, Rabu (18/3).
Hardi mengatakan itu untuk menanggapi adanya tujuh kesepakatan pelaksanaan program CSR PT IMN. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan antara PT IMN, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dan perwakilan warga dari lima desa di Banyuwangi, Selasa (17/3).
Site Coordinator PT IMN Reffaisal Achmaddin mengatakan, ada tujuh kesepakatan CSR berupa penanaman 10 ribu bibit pohon sengon, penanaman tanaman buah-buahan, bantuan alat tangkap nelayan, perbaikan irigasi, pavingisasi di sejumlah sekolah, pembangunan MCK di Pasar Andil Desa Pesanggaran, dan pengadaan seragam Paskibra untuk Kecamatan Pesanggaran. Seluruh pendanaan dari investor.
Seperti dikutip Antara, pembahasan kesepakatan yang digelar di Aula Sritanjung Banyuwangi itu berlangsung tertutup. Pembahasan dihadiri pihak Pemkab Banyuwangi, PT IMN, Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dan perwakilan warga dari Desa Sumberagung, Pesanggaran, Wringin Mulyo, Kandangan, dan Sarongan.
Manipulasi Perusahaan
Hardi sendiri mengaku tidak tahu menahu kesepakatan tersebut. Selama ini, lanjutnya, masyarakat setempat memang tidak diajak berdialog. “Meskipun telah berkomitmen untuk menjalankan program community development, PT IMN sama sekali tidak pantas untuk beroperasi di daerah tersebut karena hanya akan mengancam kehidupan masyarakat,” tegas Hardi.
Ia juga menyangkal informasi yang menyebutkan warga Banyuwangi pernah menuntut pemberian Rp 100 ribu per hari untuk masing-masing kepala keluarga. Menurutnya, tuntutan yang tidak masuk akal ini hanyalah manipulasi PT IMN dan Tim 17 yang segaja dibentuk perusahaan untuk mengatasnamakan 12.000 warga.
“Kami tidak pernah meminta apapun dari PT IMN, karena Tumpang Pitu tidak bisa diganti dengan apapun,” jelasnya.
Sekretaris Koalisi Tolak Tambang Tumpang Pitu Edi Sujiman menambahkan, penerapan CSR hanya upaya perusahaan untuk memecah kekuatan kontra tambang. Apalagi, dalam dokumen tersebut hanya menyinggung masalah sosial di darat. Sedangkan di wilayah perairan laut bakal terjadi dampak fatal akibat pertambangan.
"Saya pikir program itu hanya sesaat. Perlu ditegaskan bahwa meski IMN menerapkan CSR, namun tak sebanding dengan tingkat kerusakan alam akibat eksploitasi Gunung Tumpang Pitu,” tandasnya. (Erlin Sitinjak/Harian Merdeka)
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Lorosae anakku
Avril keponakan dan Palwa anakku
Anakku Lorosae
Anakku Palwa
Arsip Blog
- ▼ 2009 (41)
- ▼ Maret (39)
- Masuk Sekolah Memperkenalkan Tambang
- Penambangan, Dua Desa Nyaris Tenggelam
- 18 Hari Kerja di Hitachi
- TPL Mencoba Mendongkrak Citra
- UMKM Dibebani Bunga 1,5%-2,5%
- ‘Living with HIV’
- "Tanpa CSR, Warga Sudah Makmur”
- Rakyat Jangan Jadi Tumbal
- Penghargaan bagi Sebuah Prestasi
- “Korporat Belum Siap ISO 26000”
- 2 % Laba Bersih untuk Bina Lingkungan
- ‘Image’ Perusahaan Bukan Target Utama
- CSR Masih Sebatas ‘Charity’
- Krisis Global, CSR Tetap Jalan
- Utamakan CSR untuk Pekerja
- 29 Pulau Terancam Tenggelam
- Riset Dulu, Baru Tentukan CSR
- IPN Menampung Tujuh Suku Papua
- PT GMK Diduga Cemari Lingkungan
- Nina Melihat Rezeki di Lipatan Mukena
- Ical Harapkan HIPMI Manfaatkan KUR
- Kesempatan Beasiswa di SSE
- Perusahaan Timah Harus Rehabilitasi Lahan
- Kompos Atasi Kelangkaan Pupuk
- Perguruan Tinggi Butuh Peran Korporat
- Ketika Nyiur Mulai Menua
- Perlu Sosialisasi ISO 26000
- CSR Cegah Urbanisasi
- Target MDGs 2015 Terancam Gagal
- Idealnya, Dibentuk Dewan CSR
- Regulasi CSR Masih ‘Fair’
- Bank Syariah Gulirkan Rp 1,45 Miliar
- Memulai Usaha Bermodal Rp 300 Ribu
- Korporat Harus Berdayakan Perempuan
- Humpuss akan Tingkatkan Anggaran Program
- Pengelolaan Dana Perusahaan Dipertanyakan
- Kesejahteraan Pekerja Termasuk CSR
- Jangan Abaikan Tanggung Jawab Sosial
- Apa Sebenarnya CSR?
- ▼ Maret (39)
0 komentar:
Poskan Komentar